​

Gejala umum Slipping Rib Syndrome meliputi:

• Perasaan gerakan abnormal tulang rusuk terkadang disertai dengan sensasi meletup atau klik yang mungkin terdengar atau tidak terdengar.

• Gerakan teraba dari tulang rusuk yang terkena.

• Sakit perut bagian atas tajam intermiten yang kadang-kadang dilaporkan dekat dengan daerah pusar di sisi yang terkena.

• Nyeri tajam intermiten di punggung.

• Nyeri panggul tumpul yang dapat menjalar ke perut dan punggung.

• Sakit tumpul atau perasaan tertekan seperti "ada sesuatu yang macet" di bawah tepi kosta.

• Kedutan otot yang terasa seperti "berkibar" di antara tulang rusuk di sisi yang sakit.

• Nyeri hebat antara tulang belakang dan skapula (tulang belikat) yang sering dimulai dengan sensasi terbakar.

• Nyeri hebat di daerah tulang belakang toraks.

• Snapping Scapula

• Kesulitan bernapas

• Titik lunak di tepi kosta atau di antara tulang rusuk.

• Kesulitan memakai bra karena nyeri di sepanjang garis bra.

• Kesemutan intermiten di lengan atau tangan di sisi yang sakit.

• Kostokondritis dan sesak dada.

• Nyeri di tulang rusuk saat berbaring di sisi yang sakit.

• Neuralgia interkostal.

• Nyeri saraf yang dapat digambarkan sebagai "Seperti sensasi berdenyut atau berdenyut listrik"

• Mual.

• Muntah.

• Nafsu makan menurun.

• Rasa kenyang awal (merasa kenyang setelah makan sedikit).

• Peningkatan gas setelah makan, kembung, gangguan pencernaan dan mulas.

Dalam kasus ekstrim, Slipping Rib Syndrome dapat berdampak parah dan mengurangi mobilitas termasuk kemampuan untuk berdiri atau berjalan lebih dari waktu singkat dan kesulitan duduk atau bangun dan turun dari tempat tidur.

Gejala sering diperburuk oleh postur dan gerakan tertentu seperti berbaring atau berputar di tempat tidur, bangkit dari kursi, mengemudi, meregangkan tubuh, meraih, mengangkat, membungkuk, memutar badan, batuk, bersin, berjalan, atau menahan beban.

Beberapa penelitian telah mengidentifikasi hubungan antara Slipping Rib Syndrome dan Ehlers-Danlos Syndrome Hypermobility subtype (hEDS) yang merupakan kondisi genetik yang mempengaruhi jaringan ikat. Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang Sindrom Ehlers-Danlos dengan mengklikdi sini.